Cerita Keluarga
Hari ini saya diajak orang tua berkunjung ke rumah Pakdhe, kakak bapak saya. Selain silaturahmi, juga hendak menjenguk budhe yang sedang sakit.
Obrolan berjalan ngalor-ngidul hingga sampai di cerita keluarga bapak & pakdhe, yaitu mengenai kakek nenek atau simbah saya. Baru saya tahu, ternyata simbah itu sama sekali tidak punya sawah, tapi menggarap banyak sekali sawah. Semacam sudah jadi 'kontraktor' pada masa itu dengan mengerahkan orang-orang untuk menggarap sawah-sawah yang disewa. Dari hasil bertani itu, simbah bisa membiayai macam-macam kebutuhan keluarga dan saudara. Bertani ternyata lekat betul di keluarga saya.
Cerita lainnya adalah tentang kisah-kisah lucu dengan bumbu ngrekoso dari bapak dan pakdhe saat sekolah. Pernah suatu kali bapak berangkat sekolah naik sepeda dari desa ke kota. Di jalan, bapak melewati kerbau yang baru mentas dari berkubang. Tidak diduga ekornya mengibas ke badan bapak. Kotor benar seragam putih-putih hari senin itu. Bapak pikir kalau pulang dulu pasti terlambat, kalau lanjut ke sekolah kok tidak pantas. Akhirnya bapak inisiatif cuci baju dulu di tengah perjalanan kemudian di pakai lagi. Karena jarak gowesnya masih jauh & ngebut, sampai sekolah seragamnya kering.
Kemudian pakdhe juga cerita kalau jalanan dulu masih tanah. Repotnya, kalau berangkat kering dan pulang saat hujan. Lubang-lubang jalan yang sudah dihafal jadi beda jauh. Sempat sandal pakdhe hilang karena keliru menavigasi sepedanya.
Entah kenapa mendengar cerita-cerita tersebut hangat rasanya. Ada semangat muncul. Semacam diberitahu, "kami dulu juga pernah rekoso dan pernah juha berhasil. Hidup naik turun. Santai aja kalau yg kamu hadapi sekarang juga begitu."
Saya pernah membaca sebuah riset bahwa mengetahui kisah-kisah keluarga sendiri punya dampak baik untuk kesuksesan dan ketahanan terhadap persoalan hidup. Rasanya memang benar adanya. Cerita-cerita bapak dan pakdhe tadi secara tidak langsung menguatkan mental dan daya tahan banting.
Sekedar tips bagi anda bila ingin mencoba mengisahkan cerita-cerita keluarga ke anak-anak anda, anda bisa memakai pendekatan bertanya seperti yang dicontohkan di sini dan sini.
Selamat mencoba.