Darurat Bengong

Darurat Bengong
Photo by Eric Masur / Unsplash

Aktifitas kita ibarat batu-batu besar, sedangkan sosmed seperti pasir. Dia menyelinap di sela-sela bebatuan, memenuhi rongga-rongga. Tidak ada ruang tersisa. Udara terpaksa terdorong keluar dan tidak masuk lagi. Sesek.

Baru bangun tidur langsung buka sosmed. Sudahlah nggak baik bagi mata, isinya soal orang lain pula. Kecuali anda bangun tidur langsung ngonten.

Hidup terasa penuh sesak. Pikiran aktif terus, yang dipikirkan ada terus. Berurut-urutan. Seperti kereta. Tidak habis-habis, tidak ada jeda.

Kita ini darurat bengong.

Bengong akan menyelamatkan kita. Membuat pikiran longgar kembali. Selow lagi. Biarkan otak mendefrag isinya.

Bengonglah, ini kebutuhan mendesak. Bengonglah, sebelum bengong itu dilarang.

Read more