Merantau yang Mendewasakan
Saya mungkin bias karena saya fans Arsenal. Tapi yang dikatakan para pemain mudanya ini menarik.
Saat para pemain muda ini butuh menit bermain tetapi belum mampu menembus tim utama, lazim klub akan meminjamkan mereka (loan) ke klub yang lebih kecil. Di sana mereka bisa jadi pemain utama di starting XI dan merasakan pengalaman bermain di pertandingan yang sesungguhnya. Bukan hanya di latihan.
Dari beberapa pemain muda Arsenal yang pernah diwawancara, terungkap pesan yang diberikan Mikel Arteta, manajer tim utama, sebelum mereka pergi on loan. "I want you to develop as a man." Ada juga yang diberi pesan "I'm not going to watch your games. I only want to hear what people say, about you when you are there, and how they are going to describe you, not as a player, as a person."
Rata-rata pemain muda tersebut akan bingung saat mendengar pesan itu. Seiring berjalannya waktu mereka di klub tempat mereka dipinjamkan, mereka mulai menyadari bahwa attitude juga penting untuk karir mereka kedepannya. Di klub kecil itu, mereka belajar kembali soal kerja keras. Dengan fasilitas latihan yang jelas tak semewah Arsenal, mereka yang bekerja keras tetap akan menonjol di tim nya. Ada juga yang terkendala bahasa karena dipinjamkan ke Liga Prancis. Tapi itulah latihan soal bagaimana menghadapi situasi dan tekanan yang tidak nyaman. Tak jarang, mereka justru jadi andalan. Saat dipinjamkan, maupun saat pulang. Lihatlah William Saliba & Emile Smith-Rowe sebagai contohnya. Dan sekarang saya pribadi menunggu Folarin Balogun untuk kembali setelah sukses cetak 21 goal di Reims.
Bagi para pemain muda ini, dipinjamkan ke klub lain serasa merantau untuk kemudian kembali. Merantau yang mendewasakan.