Pindah Pekerjaan
Kapan kita sebaiknya memutuskan pindah perusahaan? Jawabannya barangkali cukup menjengkelkan: tergantung.
Sebab ada beberapa faktor yang layak dipertimbangkan. Keputusan kita, sebaiknya bergantung pada faktor-faktor ini. Apa saja itu?
Gaji. Bisa jadi kita sudah menghitung-hitung dengan teliti: biaya penitipan anak atau sekolah anak terus naik, atau berencana beli rumah, atau keperluan lainnya. Ternyata itu semua akan tercapai lama bila masih bertahan dengan pekerjaan sekarang. Maka disini gaji jadi salah satu faktor utama. Hanya saja, kalau kita masih berkemampuan segitu-segitu saja, mana ada perusahaan yang mau menggaji lebih? Maka sarannya adalah belajar dulu, tingkatkan kemampuan. Sembari bertahan di perusahaan sekarang, berusahalah meningkatkan skill yang dibutuhkan untuk posisi yang dituju, sambil sabar. Ingat, micro speed, macro patience.
Pembelajaran lebih. Ilmu dan pengalaman yang ingin diperoleh di perusahaan sekarang sudah cukup dan perlu berpetualang kembali. Orang jenis ini selayaknya avatar. Bila sudah mahir ‘mengendalikan angin’, ia akan berlanjut belajar ‘mengendalikan api’, yang menuntut dia untuk pindah ‘guru’ atau pindah ‘padepokan’. Hingga akhirnya ia menguasai semua elemen.
Keluarga. Apa sih yang lebih menentramkan selain kesempatan lebih untuk bersama keluarga?
Lokasi. Yang ini terkadang berhubungan dengan faktor keluarga di atas. Tapi bisa juga karena alasan lainnya, misalnya keamanan. Bila tawaran kerja datang dengan gaji berlipat 5, tetapi penempatannya di Ukraina, maukah anda? Lain halnya bila ditempatkan di dekat kota kelahiran kita. Atau tawaran bagus tapi harus berkantor di Jakarta, padahal kita adalah orang yang alergi kemacetan. Perlu ditimbang-timbang.
Itulah beberapa faktor yang bisa jadi bahan pertimbangan. Sebagian dari kita tentu punya tambahan-tambahan lainnya. Nah, faktor-faktor itu sebaiknya rutin kita evaluasi. Sebab terkadang, kesempatan itu datang tiba-tiba. Secara mendadak ada orang yang menawarkan pekerjaan baru. Kalau kita sudah tahu inginnya apa, dan ternyata klik dengan tawaran yang datang, tunggu apa lagi? Tapi seandainya tidak, kita bisa menolak dengan halus tanpa ada rasa penyesalan di kemudian hari. Self awarenes itu penting.
Hey, mengapa tiba-tiba saya menulis ini?